Jumat, 19 Agustus 2016

LIBURAN AKHIR TAHUN 2015

Liburan Akhir Tahun 2015, kami sekeluarga melakukan perjalanan dari Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat menuju Kota Palangka Raya Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah, Kota Banjarmasin Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan dan Kota Martapura dengan menyusuri Jalan Trans Kalimantan. Perjalanan dengan jarak yang cukup panjang dengan waktu tempuh kurang lebih 25 jam, sangat melelahkan dan menguras tenaga serta konsentrasi dalam berkendara. 

Dalam perjalanan ini kami melewati beberapa kabupaten, dengan wilayah yang berbeda dari 3 provinsi di pulau Kalimantan. Dari Pontianak, kami melewati 3 Kabupaten dalam wilayah Provinsi Kalimantan Barat yaitu Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Ketapang yang berbatasan langsung dengan Provinsi Kalimantan Tengah. Untuk menuju ke Kabupaten Ketapang kami harus menyeberangi Sungai Kapuas dengan menggunakan kapal ferry. Sebenarnya jembatan Tayan Kapuas yang kemudian oleh Gubernur Kalbar Bapak Cornelis diusulkan dengan nama Jembatan Pak Kasih, belum boleh dilewati karena belum diresmikan oleh Presiden RI Bapak Ir. Joko Widodo. 

# Jembatan Pak Kasih Kec. Tayan Hilir Kabupaten Sanggau #

Dari perbatasan Kalbar, kami memasuki wilayah Kalteng dengan melewati Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Kotawaringin Timur, melintasi Kota Sampit kemudian menyusuri Jalan Tjilik Riwut menuju Kota Palangka Raya. Di Kota Palangka Raya, kami menginap dan esok harinya melanjutkan perjalanan menuju Kota Banjarmasin dan Kota Martapura.


Dari Kota Palangka Raya menuju Kota Banjarmasin kami melintasi Kabupaten Pulang Pisau. Di kabupaten ini terdapat Jembatan Tumbang Nusa yang dibangun di atas tanah rawa sepanjang kurang lebih 7 km. Jembatan ini cukup terkenal dan merupakan hasil pembangunan yang fenomenal di Kalimantan Tengah pada masa Gubernur Teras Narang.

 # Jembatan Tumbang Nusa #


Selanjutnya kami melintasi Kabupaten Kapuas yang merupakan kabupaten yang berbatasan langsung dengan Provinsi Kalimantan Tengah. Di kabupaten ini terdapat Bundaran Batang Garing, yang merupakan ikon dan tempat berkumpulnya anak-anak muda di Kabupaten Kapuas.


 # Bundaran Batang Garing #

Perjalanan kami lanjutkan, memasuki wilayah Provinsi Kalimantan Selatan yaitu Kabupaten Barito Kuala. Di Kabupaten ini kami melintasi Jembatan Barito yang desain dan karakter pondasinya mirip dengan Jembatan Pak Kasih di Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat yang mana jembatan ini melintasi Pulau Bakut yang terletak di tengah-tengah Sungai Barito.

Akhirnya kami sampai di Kota Banjarmasin dan langsung menuju Hotel Mercure yang terletak di Duta Mall Banjarmasin, untuk menginap 1 malam sebelum melanjutkan perjalanan kami menuju Kota Martapura.

Keesokan harinya kami melanjutkan perjalanan menuju ke Kota Martapura. Jarak antara Kota Banjarmasin dan Kota Martapura ternyata tidak jauh, sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama kami sudah sampai di Kota Martapura. Kota Martapura merupakan kota yang ramai dan sibuk serta cukup padat.

Setelah puas berkeliling kota dan menikmati kuliner khas di kota ini, kami kemudian langsung pulang kembali ke Kota Palangka Raya untuk kemudian bersiap-siap menyambut pergantian tahun di kota Palangka Raya.


# Menyambut Tahun Baru 2016 #

Pada tanggal 1 Januari 2016, kami melakukan perjalanan pulang menuju Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat dengan waktu tempuh hampir 30 jam dengan jarak tempuh diperkirakan sekitar 1.000 km.

Perjalanan liburan yang sungguh melelahkan namun memberikan kesan yang sungguh membahagiakan. Karena tanpa kami sadari selama perjalanan yang panjang ini telah menumbuhkan rasa persaudaraan dan kebersamaan yang mungkin tidak kami temukan di hari-hari biasa. Semoga di hari-hari mendatang kami dapat kembali berkumpul bersama untuk melakukan perjalanan lainnya.

Minggu, 07 Juni 2009

Cemberut

Adek Caca memang gini kalau di ajak jalan-jalan tapi ndak bawa ibu-nya pasti cemberut....

Sabtu, 24 Januari 2009

Sebuah Awal


Terkadang kita tak pernah membayangkan bahwa ternyata jalan hidup manusia merupakan rangkaian peristiwa yang sering tak berhubungan satu dengan lainnya, tetapi lebih merupakan kepingan-kepingan mozaik yang terangkai menjadi sebuah lukisan abstrak.

Kemudian waktu akan menyusunnya menjadi sebuah perjalanan... Angin akan menghembuskan makna dari semuanya, sehingga terciptalah takdir manusia.

Entah apa jadinya bila saja manusia dapat memilih jalan hidup dan takdirnya ? Mungkinkah hidup menjadi lebih berarti, atau malahan menjadi hambar dan tanpa makna...

Hidup adalah anugerah...dan setiap detiknya menjadi sebuah bagian yang tak terpisahkan dengan bagian lainnya, terangkai menjadi sebuah awal dan melengkapi mata rantai yang akan menghubungkan masa lampau, sekarang dan akan datang...